Terkait Penimbunan Pribadi Bupati. Forkorindo Akan Laporkan Temuan Ke Kejati Riau.

InDepthNews.id (Meranti) –Maraknya isu negatif terkait indikasi adanya dugaan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam kegiatan penimbunan abrasi di Mekong yang di lakukan oleh Muhammad Adil selaku Bupati Kabupaten Kepulauan (Pemkab) Meranti, Riau, menjadi sorotan publik.

Pasalnya. Tohom Sinaga. SH., SE., MM Selaku Ketua Umum Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo), menemukan adanya kejanggalan dalam kegiatan tersebut, yang tidak adanya tranparansi oleh Pemkab Meranti maupun Bupati Meranti dalam anggaran maupun kegiatan tersebut,

“Itu kan sudah jelas kegiatan pribadi, jelas ini sangat janggal sekali, Bupati Meranti harus transparan ke masyarakat, jangan lah menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” ujarnya, Kamis (16/09).

Ironisnya. Kegiatan tersebut menggunakan dana maupun pasilitas milik Pemkab yang menimbulkan asumsi publik bahwa Muhammad Adil menggunakan jabatan untuk menguasai fasilitas Negara untuk kepentingan pribadinya.

“Itukan sudah jelas-jelas lahan milik dia (Bupati/red), dan sudah sangat jelas iya (Bupati/red) mengakui kepada publik itu lahan pribadinya, namun kenapa dia (Bupati/red) menimbunnya memakai fasilitas negara, sampahnya juga milik Negara kan, belum lagi anggaranya yang tidak transparan, Kepala Dinas bilang lain, Bupati bilang lain, apa masyarakat ini segampang itu percaya,” paparnya.

“Forkorindo akan menyikapi ini, kita akan laporkan ini kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, ini hak masyarakat, jangan di buat alasan membantu masyarakat demi kepentingan pribadi, kita berharap Kejati Riau bekerja dengan sangat maksimal,” ujarnya.

“Lagipula berdasarkan Muspidauan yang merupakan Pejabat Tinggi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau yang juga mantan Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Riau telah menyatakan bahwa menggunakan dana pemda atau memakai barang milik Pemda untuk kegiatan pribadi jelas itu namanya korupsi, dan jelas sangat melanggar hukum,” tutup Tohom.

(BATUBARA).

Comment