“Test Cucuk Lobang Hidung” Berbayar Di Perbatasan Bintan- Tanjungpinang Di Protes Perpat Bintan

InDepthNews.id – “Test Cucuk Lobang Hidung” (test swap antigen) yang saat ini dilakoni oleh Pemko Tanjungpinang mulai mendapat perlawanan dari masyarakat, pasalnya disaat perekonomian yang sedang sulit, Pemko Tanjungpinang dinilai malah membebani masyarakat dengan mewajibkan setiap warga Bintan yang melewati Pos PPKM (Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat diperbatasan Bintan – Tanjungpinang diwajibkan dicucuk hidungnya (test swap antigen) dan membayar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).

Protes dari masyarakat itu datang dari Persatuan Pemuda Pemudi Tempatan (Perpat) Kabupaten Bintan. Mereka mendatangi posko penyekatan Bintan-Tanjunginang yang berada di KM.16 Tanjungpinang.

Perpat Bintan berpandangan kegiatan “Test Cucuk hidung berbayar” tersebut sangat memberatkan masyarakat Bintan apalagi disaat seperti situasi sekarang ini, dimana perekonomian sedang anjlok karena wabah covid-19.

Hasriawady alias Gentong selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perpat Kabupaten Bintan yang mendatangi lokasi PPKM Darurat tersebut protes karena tidak ada satupun petugas dari Dinas Kesehatan Tanjungpinang

“Seharusnya kalau dia mau difair seharusnya mereka datangkan petugas dari Dinas Kesehatan dan Gratis. Ini satupun tak ada petugas dari Dinas Kesehatan Tanjungpinang,” ungkap Pria yang akrab disapa Gentong ini.

Gentong juga mempertanyakan keberadaan logo Pemkab Bintan yang ada di Plang penyekatan PPKM, namun anehnya tidak ada petugas PPKM yang menjawab

“Jangan seolah Bupati kami mengamini padahal Bupati kami hari ini juga mempertanyakan kebijakan Pemko Tanjungpinang ini yang memberatkan masyarakat Bintan,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Tanjungpinang, Riono mengatakan pihaknya memang menggunakan pihak ketiga untuk membantu melakukan Swap antigen, karena petugas medis di Tanjungpinang sudah over kerja, dikarenakan melonjaknya warga yang terpapar Covid.

“Kita sudah tidak mungkin lagi menggunakan petugas medis dari Tanjungpinang, karena mereka sudah over kerja, dikarenakan banyaknya warga yang terpapar Covid,” ungkapnya

Dan terkait adanya test Swap antigen untuk melewati perbatasan memang wajib, namun kalau berbayar tidak wajib, hal itu dilakukan karena angka penyebaran Covid-19 sudah ditinggi.

“Kalau surat Swap antigen memang wajib tapi berbayar tidak,” ujarnya.

(Redaksi)

Comment