Tampung Usulan Masyarakat, Marzuki.SH, Ketua Komisi II DPRD Natuna Laksanakan Reses di Desa Selaut

InDepthNews.id (Natuna) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna Marzuki, SH dari Partai Gerindra, Daerah Pemilihan (Dapil) III lakukan Reses ke-3 tahun anggaran 2023 di Desa Selaut, Kecamatan Bunguran Barat, Senin (06/11/2023).

Bukan tanpa alasan Marzuki yang menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Natuna ini memilih Desa Selaut untuk melakukan reses, menurutnya di Desa Selaut ada beberapa persoalan yang harus segera dicarikan solusinya.

“Pertama tentang pembangunan, seperti diketahui bahwa di Desa ini ketika musim utara mengalami gelombang yang sangat tinggi sehingga dibutuhkan penahan gelombang/ombak yang terbuat dari batu atau pun kubus,” kata Marzuki pada Senin (06/11/2023).

Masyarakat Desa Selaut mengikuti Reses yang dilaksanakan oleh Anggota DPRD kabupaten Natuna Marzuki, SH / F. Erwanto
Masyarakat Desa Selaut mengikuti Reses yang dilaksanakan oleh Anggota DPRD kabupaten Natuna Marzuki, SH / F. Erwanto

“Kondisi pelabuhan di Desa selaut ini, juga sudah sangat perlu direvitalisasi karena bangunannya telah dimakan usia, dikhawatirkan nanti bisa roboh,” sambung Sekretaris DPC Gerindra Natuna ini.

Selain itu, tambah Marzuki, ternyata ada lagi keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang juga bangunannya memprihatinkan dan perlu segera direhab.

“Dari keterangan masyarakat di Desa ini, sudah tidak bisa lagi digunakan, karena kondisi atap dan plafonnya sangat memprihatinkan, tidak layak untuk ditempati,” ujarnya.

Menurut Marzuki, semua masukan yang didapatnya dari kegiatan reses berupa keluhan dan usulan dari masyarakat akan di tampung dan akan dikoordinasikan kepada Pemerintah Kabupaten Natuna, agar beberapa usulan tersebut bisa terealisasi di tahun yang akan datang.

Kondisi Bangunan Pustu di Desa Selaut / F. Erwanto
Kondisi Bangunan Pustu di Desa Selaut / F. Erwanto

Adapun dalam kegiatan Reses Marzuki yang merupakan calon legislatif DPRD Provinsi Kepulauan Riau pada pileg 2024 nanti, dilakukan sedikit berbeda karena kegiatan reses di laksanakan di rumah penduduk tapi tetap menghadirkan perangkat desa.

“Kenapa saya undang perangkat Desa, ini supaya tidak ada jarak antara rakyat dan wakilnya. Kalau dilaksanakan di gedung pertemuan terkadang banyak subtansi persoalan yang tidak tersampaikan, karena ada rasa sungkan dan lain sebagainya,” pungkas Marzuki mengakhiri. (wanto).

Comment