Quantum Power Asia dan Ib Vogt Rencana Investasi US$ 5 milyar di Kepulauan Riau untuk PLTS

InDepthNews.Id (Karimun) – Quantum Power Asia Pte Ltd melalui anak usahanya di Indonesia dan Singapura melakukan kemitraan dengan ib Vogt, suatu perusahaan Jerman yang merupakan pengembang dan investor pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan terbesar di dunia. Quantum Bersama dengan ib Vogt sebelumnya telah bekerjasama dalam pembangunan dua dari tiga PLTS terbesar di Indonesia yang saat ini telah beroperasi dalam skema PPA dengan PT. PLN (Persero).

Quantum dan ib Vogt saat ini kembali bergandengan tangan dalam suatu konsorsium untuk proyek impor listrik Singapura yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik Singapura yang bersumber dari energi bersih. Presiden Republik Indonesia, dalam acara Leaders’ Retreat Indonesia-Singapura pada Januari 2022 telah memberikan pernyataan bahwa investasi di sektor energi dan energi terbarukan terus menjadi prioritas Pemerintah Indonesia dalam rangka mendorong ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Negara Singapura telah menyampaikan rencana mereka bahwa pelaksanaan impor listrik ini akan dilakukan oleh beberapa importir yang berbeda, tidak hanya satu atau dua importir saja. Quantum sebagai sponsor langsung dari konsorsium Quantum-ib Vogt untuk proyek impor listrik ini sedang mencari tanah seluas sampai dengan 4,500 hektar di Kabupaten Karimun. Proyek ini adalah hasil Kerjasama oleh pemerintah Indonesia dan Singapura di mana Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Arifin Tasrif Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singaoura Tan See Leng telah mentandatangani Memorandum of Understanding untuk pembahasan regulasi dan aturan teknis ekspor listrik ke Singapura. Hal yang sama dalam MoU ini juga menjadi topic perbincangan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, hQuantum juga telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Indonesia yaitu dari Kementerian Investasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Koordinasi bidang Maritim dan Investasi untuk melaksanakan kegiatan dalam membangun proyek PLTS ini.

Dalam proyek ini, Quantum berencana untuk memperkerjakan 10,000 tenaga ahli untuk bekerja di lokasi proyek sampai dengan 7 tahun sejak proyek berjalan. Hal ini merupakan potensi pertumbuhan ekonomi bagi daerah di lokasi proyek sebab akan datangnya tenaga ahli beserta keluarganya untuk tinggal di Kabupaten Karimun. Berdasarkan estimasi Quantum, proyek ini akan mendatangkan sekitar 30,000 orang pendatang yang terdiri dari para tenaga ahli dan keluarga mereka.

“Apabila kami mendapatkan penunjukan sebagai importir listrik berlisensi ke singapura, kami akan membawa investasi senilai sampai dengan USD 5 miliar ke Indonesia, menciptakan lebih dari 30.000
pekerjaan secara langsung dan tidak langsung, dan membangun sistem penyimpanan energi solar PV terbesar di dunia yang akan dibangun di Kepulauan Riau” kata Simon G. Bell, Direktur Utama, Quantum Power Asia.

Untuk menjalankan proyek ini, Quantum telah merencanakan pembangunan infrastruktur di lokasi proyek yang diantaranya adalah memperbesar jalan utama di pulau-pulau sekitar Kabupaten Buru, Kabupaten Belat, dan Kabupaten Selat Mendaun untuk keperluan keluar masuknya kendaraan konstruksi. Selain jalan arteri, juga akan dibangun jembatan antar pulau di mana proyek akan berada

Pendekatan yang dipilih oleh Quantum dalam melakukan akuisisi lahan dan perencanaan lokasi proyek sangat berbeda dengan pengembang lainnya. Dengan kemampuan teknis yang dimilikinya, Quantum dapat membangun dan mengadakan konstruksi pembangkit listrik tenaga surya di banyak jenis lahan dan tanah. Sebelum melakukan pembelian lahan, Quantum berkomunikasi dengan warga terlebih dahulu untuk menentukan lahan yang tersedia dan penduduk yang berminat untuk menjual lahannya, Setelah proses ini dimulai, baru Quantum menentukan lokasi proyek.

Pendekatan ini dipilih oleh Quantum untuk
meminimalisasi dampak yang tidak diinginkan bagi masyarakat dan mempermudah proses jual beli tanah. Dalam proses jual beli tanah, Quantum bersedia untuk berinvestasi di awal dengan mengeluarkan “uang tunggu” kepada pemilik lahan yang telah mendaftarkan keinginan mereka untuk menjual tanahnya kepada Quantum. Dalam hal Quantum tidak jadi melaksanakan proyek dikarenakan oleh satu dan lain hal, maka uang tunggu ini sudah menjadi hak pemilik lahan dan tidak perlu di kembalikan.

ini suatu pendekatan yang unik dan sangat menguntungkan bagi warga dan masyarakat setempat. Jika tanah langsung di beli namun kemudian lokasi proyek berubah, maka pemilik tanah akan kehilangan tanah mereka yang telah dijual dan tidak mendapatkan manfaat positif dari proyek.

Dalam pembangunan proyek ini, Quantum telah merencanakan beberapa pemberian manfaat bagi masyarakat sekitar, yaitu antara lain adalah penyediaan listrik 24 jam dengan tarif listrik di bawah tarif PLN, kerjasama dengan Badan Latihan Kerja di daerah untuk membangun kompetensi warga di bidang material konstruksi, jasa konstruksi, dan bidang lainnya yang selanjutnya akan bermanfaat bagi warga untuk dapat bekerja di perusahaan Quantum atau melakukan wirausaha yang menjadi mitra Quantum didaerah.

Selain itu Quantum juga akan melaksanakan pelatihan untuk peningkatan kemampuan masyarakat dan UMKM setempat. Salah satunya adalah pelatihan untuk pembukuan dan keuangan, pembukuan dan peningkatan keterampilan bisnis untuk pelaku UMKM, dan pelatihan lainnya yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi setempat.

Pembangunan proyek Quantum juga akan mendorong kemajuan ekonomi di daerah melalui permintaan jasa pendukung usaha Quantum seperti jasa penyediaan bahan pangan, tempat makanan (warung dan restoran), jasa laundry, jasa transportasi, penyewaan tempat tinggal, dan jasa lainnya.

Proyek pembangunan PLTS oleh konsorsium Quantum dan ib Vogt ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar melalui peningkatan taraf ekonomi, pembangunan infrastruktur, serta penyediaan akses listrik yang murah dan berkelanjutan. Komitmen Quantum dan ib Vogt kepada proyek ini telah dibuktikan dengan penganggaran dana khusus untuk pengembangan ekonomi bagi masyarakat. (Budi)

Comment