Nurdin, Kades Marok Tua, Harap Gubernur Bangun Jembatan Anak Tiri

InDepthNews.id (Lingga)- Nurdin, Kepala Desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga yang baru di lantik pada 30 Agustus lalu sangat berharap Jembatan Anak Tiri yang sedianya akan di ubah jadi “Jembatan Emas” oleh Alias Wello sewaktu menjabat sebagai Bupati lingga, untuk dapat dibangun secara permanen.

“Saya mewakili masyarakat Desa Marok Tua sangat berharap kepada Bupati Lingga atau Kepada Gubernur Kepri untuk dapat segera membangun Jembatan Anak Tiri, karena Jembatan Anak Tiri merupakan Jantung Desa ini,” Kata Nurdin di Ruang Kerjanya Kepada Media ini, Rabu (15/09).

Kondisi Jembatan Anak Tiri Desa Marok Tua Kabupaten Lingga Saat Ini
Kondisi Jembatan Anak Tiri Desa Marok Tua Kabupaten Lingga Saat Ini

Dijelaskannya, bahwa Jembatan Anak Tiri itu merupakan akses penghubung ke ibu kota yang paling di butuhkan oleh masyarakat Desa yang berjumlah ribuan jiwa.

” Berdasarkan data ada sekitar 724 KK yang mendiami Desa Marok Tua dan umumnya menggunakan Jembatan Anak Tiri ini bila mau ke Ibu Kota Kabupaten,” ungkap Nurdin.

” Kami sangat berharap jeritan hati seluruh masyarakat Desa Marok Tua dapat didengar oleh Pak Bupati Lingga dan Pak Gubernur Ansar, untuk bisa segera direlasasikan,” Tambahnya.

Pompong Drom Merupakan Satu-satunya Akses Yang Digunakan Warga Marok Tua Untuk Menyebrang Ke Ibukota Kabupaten
Pompong Drom Merupakan Satu-satunya Akses Yang Digunakan Warga Marok Tua Untuk Menyebrang Ke Ibukota Kabupaten

Dikisahkan Nurdin bahwa sebelumnya Desa Marok tua memang sudah ada Jembatan kayu yang menghubungkan Desa dengan Akses Ibu Kota Akan tetapi sering kali roboh di karenakan fenomena alam, seperti angin puting beliung selalu terjadi di Desa Marok Tua.

“Walaupun kami sudah sering memperbaiki Jembatan tersebut, namun karena Jembatan yang terbuat dari kayu akhirnya mudah roboh, lagipula setiap perbaikan membutuhkan dana yang lumayan banyak,” ungkapnya

“Apalagi dengan kondisi kita sekarang, Dana Desa (DD) udah banyak di anggarkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada saat pandemi Covid-19, saya rasa kecil kemungkinan anggaran DD bisa dianganggarkan untuk kebutuhan merenovasi jambatan kayu tersebut,” papar Nurdin

Jadi, tambah Nurdin, untuk masyarakat menyeberang arah ke jalan raya sana, satu-satunya cara adalah mengunakan pompong yang di rakit menggunakan drom, untuk mengangkut orang dan kendaraan roda dua.

“Tapi kalau untuk mobil tidak bisa sama sekali pak., yang lebih parah lagi Jika air laut surut kering kendara’an kami harus di tinggalkan walaupun dengan penuh dengan keraguan takut kehilangan kendaraan kami.

Namun yang menjadi kekwatiran kami, lanjutnya, adalah ketika ada warga kita yang sakit parah yang tak bisa lagi di tangani oleh perawat atau bidan Desa dan harus di rujuk ke rumah sakit Dabo.

“Yang menjadi ketakutan terbesar kami adalah apabila ada warga yang sakit parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Dabo, pas posisi air lagi surut dan pompong tidak bisa digunakan, ini lah yang menjadi kegelihan terdalam kami, Pak,” ujar Nurdin

“Sekali lagi kami bermohon Kepada Bapak Bupati Lingga, Bapak M. Nizar dan Kepada Bapak Gubernur Ansar Ahmad, untuk dapat mendengar jeritan hati kami dari Desa Marok Tua ini untuk membantu membangun Jembatan Anak Tiri sebagai satu-satunya akses ke Ibukota Kabupaten,” Tutupnya

(Abu)

Comment