Jadwal Melempar Jumrah Jemaah Haji Indonesia Dibagi 2

Nasional95 views

InDepthNews.id {Arab Saudi} – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melakukan pertemuan dengan Pemerintah Arab Saudi untuk membahas persiapan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Salah satu yang menjadi pembahasan soal waktu melempar jumrah pada tanggal 10 Dzhulhijjah.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsad Hidayat mengatakan, Kementerian Haji Saudi sangat concern dengan ibadah melempar jumrah. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya sejumlah hambatan kerap muncul saat pelaksanaan melontar jumrah. Sehingga waktu melempar jumrah perlu diatur.

Arsad mengatakan jadwal melempar jumrah untuk jemaah Indonesia dibagi menjadi dua.

“Kita mungkin akan diberikan waktu melontar sejak dari pertengahan malam sampai pukul 07.00 pagi, untuk 50 persen dari jemaah kita,” kata Arsad di Makkah.

“Sisanya nanti akan diberikan pada saat pukul 16.00 WAS atau 17.00 WAS, sampai pukul 21.00 WAS.”

Dua waktu itu dipilih dengan mempertimbangkan cuaca yang tidak terlalu terik yakni pada pagi dan sore hari. Apalagi, tidak sedikit jemaah Indonesia dalam keadaan kurang fit.

“Kita pilih karena waktu yang relatif aman. Cuaca cukup bersahabat kalau malam kan adem, sore sampai malam pun adem,” katanya.

Seperti diketahui, cuaca di Arab Saudi sedang panas terik. Bila siang hari, suhu bisa mencapai 40-45 derajat Celcius. Bahkan diperkirakan, saat puncak haji suhu bisa mencapai 50 derajat celcius.

“Kita tahu betul bahwa kondisi fisik kita, tidak sedikit yang kondisinya tidak fit, maka dipilih waktu yang nyaman,” katanya.

Arsad menambahkan, untuk ibadah melempar jumrah pada hari berikutnya dijadwalkan pada pukul 11.30 malam atau pada pertengahan malam.

Selanjutnya, pada Hari Tasyrik bagi jemaah yang mengambil nafar awal tentu sudah harus keluar dari Mina menuju Makkah sebelum salat Magrib.

Sementara, bagi mereka mengambil nafar Tsani, jemaah akan menginap satu malam lagi dan digenapkan menjadi tanggal 13 Dzulhijjah.

 

#Laporan dari Arab Saudi

Comment