Diskusi: Diskursus Wacana dan Aksi Nyata

Opini44 views

Oleh : Achmad Yani, Member of Alumni HMI Club

InDepthNews.id (Opini) – Diskusi yang diselenggarakan oleh Alumni HMI Club  sebagaimana dirilis dalam berita portal https://kepri.pikiran-rakyat.com/kepri/pr-2688642073/alumni-hmi-club-gelar-diskusi-strategi-pertumbuhan-ekonomi-di-batam yang diselenggarakan di Batam tentu merupakan langkah positif dalam mendorong dialog mengenai pertumbuhan ekonomi lokal.

Namun, seringkali diskusi semacam ini gagal menjawab tantangan utama: apakah hanya berhenti pada wacana atau menghasilkan aksi nyata? Batam, sebagai kota industri strategis di Indonesia, membutuhkan lebih dari sekadar wacana akademis untuk menyelesaikan masalah ekonominya.

Dalam diskusi berbagai ide dan strategi mungkin telah dikemukakan, tetapi seberapa realistis ide-ide itu bisa diterapkan? Pertumbuhan ekonomi membutuhkan kebijakan konkret, dukungan investor, serta implementasi strategi yang mampu menjawab tantangan nyata di lapangan.

Mengatasi “Deadlock” dalam Pemikiran dan Aksi

Dalam dunia yang sarat dengan permasalahan global dan lokal seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, perubahan iklim, hingga ketidakstabilan politik, wacana sering kali terjebak dalam kebuntuan atau hanya menjadi narasi idealistis.

Urgensi dari diskusi adalah untuk memecah “deadlock” tersebut dengan menemukan titik temu antara teori dan praktik. Wacana tanpa aksi menjadi tidak relevan, dan aksi tanpa landasan teori yang kuat bisa berujung pada solusi yang tidak berkelanjutan.

Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat modern semakin kompleks dan interkonektif. Pengentasan kemiskinan, misalnya, tidak bisa hanya dilihat dari sisi ekonomi saja, tetapi juga perlu melibatkan isu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan politik.

Diskusi diperlukan karena menghadirkan beragam perspektif dari berbagai disiplin ilmu untuk mendekati masalah secara holistik. Aksi nyata yang dihasilkan dari diskusi seperti ini akan lebih mampu menjawab kompleksitas tersebut dibandingkan dengan solusi tunggal yang sering kali tidak memadai.

Di banyak ruang diskusi, wacana cenderung dikuasai oleh elit akademis atau politisi yang kadang kurang menyentuh kebutuhan dan realitas masyarakat.

Diskusi yang digagas oleh Alumni HMI Club dengan melibatkan aktor lintas sektor, mulai dari masyarakat akar rumput, pekerja lapangan, hingga akademisi dapat menemukan solusi konkret yang pro pada kepentingan seluruh lapisan masyarakat.

Dengan inklusivitas ini, gagasan yang dibahas tidak hanya elitistis, tetapi juga kontekstual dan relevan bagi masyarakat luas. Aksi nyata yang terlahir dari diskusi ini pun tidak bersifat parsial atau hanya memenuhi kepentingan segelintir pihak, melainkan menyentuh kebutuhan mayoritas.

Memfasilitasi Inovasi Kebijakan dan Praktik Sosial

Dalam diskusi yang melibatkan berbagai aktor/pemangku kepentingan, muncul potensi besar untuk inovasi, baik di ranah kebijakan maupun praktik sosial. Kebuntuan kebijakan sering kali terjadi karena kurangnya dialog yang menyeluruh antar-pemangku kepentingan.

Diskusi yang digagas oleh Alumni HMI Club dapat menjadi wadah yang mendesak untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam memecahkan masalah-masalah lama, serta menggagas kebijakan yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman.

Penulis berpandangan, Inovasi kebijakan penting untuk menghadapi tantangan-tantangan baru, seperti krisis iklim atau revolusi digital, yang menuntut respons kebijakan yang berbeda dari dekade sebelumnya.

Terkadang, aksi nyata terhenti karena adanya kesenjangan antara pengambil kebijakan dan masyarakat yang terkena dampak. Diskusi yang menyeluruh dan terbuka berfungsi sebagai jembatan untuk membangun kepercayaan antara kedua pihak.

Dengan memberi ruang bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi, kritik, dan pandangannya, hasil dari diskusi ini akan memiliki legitimasi sosial yang lebih tinggi.

Ini berarti kebijakan atau aksi nyata yang dihasilkan tidak hanya lebih diterima oleh masyarakat, tetapi juga memiliki dukungan kuat yang memastikan keberlanjutan implementasinya.

Memperkuat Akuntabilitas dan Evaluasi Aksi

Wacana yang berkembang tanpa evaluasi terhadap hasil tindakan bisa menjadi retorika kosong. Salah satu urgensi diskusi yang digagas oleh Alumni HMI Club adalah memberikan mekanisme akuntabilitas terhadap aksi nyata yang dilakukan.

Dengan diskusi berkelanjutan, kebijakan dan implementasi aksi dapat dievaluasi dan dikritisi secara langsung oleh para pemangku kepentingan.

Ini akan memastikan bahwa tindakan yang diambil tidak hanya sebatas proyek jangka pendek, tetapi juga dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam prosesnya, sehingga menghasilkan dampak yang lebih luas dan lebih dalam.

Banyak krisis yang dihadapi saat ini, mulai dari pandemi hingga perubahan iklim. Memerlukan respons global dan lokal yang terpadu.

Diskusi memainkan peran penting dalam menghubungkan wacana global dengan realitas lokal, sehingga solusi yang dibahas dapat diadaptasi sesuai dengan konteks lokal.

Aksi nyata yang dihasilkan dari diskusi Alumni HMI Club diharapkan lebih relevan dan efektif dalam mengatasi masalah di tingkat lokal, sekaligus memperkuat kontribusi terhadap solusi global.

Penutup

Secara mendalam, urgensi pelaksanaan Diskusi adalah untuk mendorong pendekatan yang lebih kolaboratif, inklusif, dan kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Ini adalah upaya untuk menggabungkan kekuatan pemikiran dan tindakan guna menghasilkan solusi yang inovatif, responsif, dan berkelanjutan.

Tanpa diskusi yang mendalam dan menyeluruh, banyak solusi hanya akan menjadi wacana yang tidak berdampak atau aksi yang kurang strategis. Oleh karena itu, diskusi yang digagas oleh Alumni HMI Club ini sangat penting untuk mendorong transformasi sosial yang lebih berarti dan efektif.

Provinsi Kepulauan Riau menghadapi berbagai tantangan, termasuk regulasi pemerintah, infrastruktur yang belum memadai, dan isu daya tarik investasi.

Kita sama berharap, diskusi yang digagas Alumni HMI Club dapat berfokus pada solusi yang realistis untuk tantangan-tantangan peradaban. Kita tidak ingin diskusi tersebut hanya menjadi ajang pertukaran gagasan tanpa hasil konkret.

Comment