Sopir Asal Bengkulu Jadi Korban Pengeroyokan oleh Sejumlah Preman di Tanjung Morawa Medan, Buat Laporan ke Polisi di Cuekin

InDepthNews.id (Medan) – Seorang warga Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu bernama Bastian Lubis diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang diduga pemalak di daerah tanjung Morawa Medan.

“Awalnya datang 1 orang ke mobil minta uang keamanan trus datanglah lagi 1 orang kawannya, disitu kami terjadi cekcok mulut, ujung-ujungnya belago (bahasa daerah) (terjadi perkelahian-red), pas lagi belago, preman tersebut manggil rombongannya, datanglah rombongannya rame-rame,” kata Bastian Lubis kepada awak media ini melalui sambungan seluluer, Rabu (14/05/2024).

Kemudian, setelah rombongan preman itu datang, lanjutnya, dia dan temannya dilempar dengan batu, mereka pun dilempari dengan batu, kemudian dia dan temannya berlari ke pabrik kopi yang berada dilokasi tersebut.

“Waktu kami masuk dalam pabrik, posisi saya menahan pintu kecil pabrik agar para preman yang mengejar tidak bisa masuk, teman saya sudah lari ngak tau kemana, karena rombongan preman yang mengejar ramai sementara saya sendiri yang menahan pintu, akhirnya pintu terbuka, disitu kembali saya dipukuli dan dikeroyok, sampai leher saya luka dan berdarah,” ujarnya.

“Kejadiannya, tanggal 13 dini hari, di daerah tanjung Morawa Medan,” sambungnya.

Usai dikeroyok oleh sejumlah preman, akhirnya diapun melapor ke Polsek setempat, namun sayangnya tidak tanggapi, dengan alasan tidak ada saksi mata.

“Pihak kepolisian tidak menanggapi, alasan tidak ada saksi mata, dan cctv di pabrik kopi itu juga alasan rusak,” kesal Bastian.

Bastian pun meminta agar Pak Kapolri untuk membantunya mengusut pengeroyokan dan pemalakan serta penganiayaan yang terjadi kepada dirinya dan rekannya.

“Padahal saya sudah visum, namun tidak ada tindakan dari pihak Polsek setempat saya seperti dicuekkin, saya mohon pak Kapolri untuk segera bertindak, agar jangan terjadi lagi kepada warga lainnya,” harapnya. (Red/DM)

 

Comment