Peserta Didik SMAN 13 Bekasi Lakukan Aksi Demo Tuntut Kepsek Dipecat Terkait Hal Ini?

Bekasi, Jawa Barat799 views

InDepthNews.id (Bekasi) – Siswa SMAN 13 Kota Bekasi, Jawa Barat,  menggelar aksi demonstrasi menuntut kepala sekolah dipecat atau mengundurkan diri dan segera diusut terkait dugaan penggelapan dana komite.

Aksi ratusan siswa khususnya kelas XI dan XII tersebut, digelar di lapangan sekolah SMAN 13 Kota Bekasi, pada 25 Juli 2024, buntut isu selingkuh Kepala SMA Negeri 13 Bekasi di Kecamatan Rawalumbu, dengan bendahara komite.

Mereka menolak prilaku bejat Kepala sekolah dengan Bendahara Komite. Selain menolak prilaku bejat Kepsek, siswa/siswi juga mengaku sangat keberatan uang setoran tunai orangtua mereka digunakan Kepsek bersama bendahara Komite untuk kepentingan pribadi.

Keresahan para peserta didik tidak hanya sampai disitu, mereka juga disuruh menandatangani kertas kosong disalah satu ruangan tanpa membawa Handphone (HP).

“Kami tidak mengerti apa tujuannya disuruh menandatangani kertas kosong tersebut,” kata salah seorang siswa.

Ratusan siswa-siswi pengunjuk rasa berhasil diyakinkan Wakil Kepala sekolah bidang kesiswaan dan Ketua Komite sekolah agar membubarkan diri dan masuk ruang kelas untuk mengikuti mata pelajaran.

Peserta Didik di sekolah itu kepada awak media mengatakan, mereka sudah lama memendam perasaan tidak suka kepada kepala sekolah, karena sejak tahun lalu, tidak mendapatkan LKS (lembar kerja siswa).

Selain itu, kegiatan kebaktian untuk siswa non muslim ditiadakan dan fasilitas kebaktian seperti gitar saja, tidak pernah diberikan. Hingga peserta didik akhirnya dengan swadaya, dengan urunan Rp20.000 per siswa membeli instrumen gitar untuk mengiringi acara kebaktian.

Diketahui sebelumnya Tohom Sinaga, Ketua DPP LSM Forkorindo (Forum Komunikasi Rakyat Indonesia),  sekaligus orang tua murid di SMAN 13 Bekasi, menyampaikan di depan banyak awak media, bahwa Kepala SMAN 13 Bekasi, Hasyim, sudah selayaknya diganti, dan kalau perlu dipecat dari posisinya sebagai ASN (aparatur sipil negara).

“Hasyim ini kepala sekolah yang membuat kondisi SMAN 13 Bekasi tidak kondusif. Ia membuat banyak guru tidak nyaman karena memiliki hubungan gelap dengan bendahara komite (inisial AD). Selain itu, ia juga menggelapkan dana komite untuk kepentingan pribadi,” ungkap Tohom.

Dikatakan bahwa permasalahan di SMAN 13 Bekasi, selain dugaan kasus perselingkuhan Kepsek, ada juga kasus penggelapan dana komite, berupa uang tunai yang disetorkan orang tua siswa.

Hal lain adalah manipulasi anggaran dana BOS, dan diskriminasi siswa non muslim sudah sangat mencoreng Marwah Pendidikan.

“Sepertinya sudah karakter Kepsek SMAN 13 Bekasi itu juga pernah mencuat kasus serupa saat menjadi Kepala SMAN 17 Bekasi, Hasyim diduga juga memiliki hubungan terlarang dengan salah satu guru,” tukasnya.

Ia dengan tegas mengatakan, tidak ada pilihan lain, Hasyim harus segera dipindahkan dari SMAN 13 Bekasi, karena baik guru, siswa dan orang tua sudah tidak mau lagi dipimpin oleh kepala sekolah yang bermoral rendah dan koruptif.

Ia meminta agar Gubernur, Kepala Dinas Pendidikan, Inspektur dan khususnya Kepala KCD Wil. III, agar segera melakukan tindakan tegas kepada Kepala SMAN 13 Bekasi.

“Saya mewakili orang tua murid, dengan tegas meminta agar Gubernur Jawa Barat, Inspektur dan Dinas Pendidikan segera memecat Hasyim. Kami menolak anak-anak kami dididik oleh Kepala Sekolah yang immoral,” tegas Tohom. (Red)

Comment