Kepri Tourism Forum, Kiat Raih Tiga Juta Turis

 

InDepthNews.id (Tanjungpinang) – Guna mencapai target kunjungan turis sebanyak tiga (3) juta orang ke Kepulauan Riau (Kepri), pihak Dinas Pariwisata setempat menelorkan program yang bertajuk “Kepri Touris Forum” (KTF)
“Kita akan bersinergi dengan berbagai pihak untuk dapat mencapai jumlah kedatangan wisatawan sebanyak tiga juta orang ke Kepri,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Afitri Susanti, S.Psi, MM, Sabtu (15/1), di Tanjungpinang.

Dia mengatakan hal itu saat menjadi nara sumber (Narsum) pada kegiatan diskusi terarah yang ditaja Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LHKP PWM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Selain dia, diskusi terarah putaran ke-4 itu juga menampilkan Narsum Ketua Kadin Kota Tanjungpinang, Dr. Ade Angga, MM dan praktisi wisata (owner Brizz Resort, Bintan), Drs Edward Mandala, M,Si.
Menurut Afitri, laju kedatangan pelancong ke Kepri dari waktu ke waktu berkembang cukup pesat. Saat ini besaran turis ke Kepri menjadi ke tiga terbesar di Indoesia setelah Bali dan Jakarta.

“Melihat signifikannya total kunjungan turis ke sini, Menteri Pariwisata pak Sandiaga Uno menargetkan jumlah kedatangan wisatawan ke Kepri untuk tahun 2024 menjadi tiga (3) juta orang. Angka ini hampir 40 persen dari sebelumnya,” kata dia.

Menurut Fitri, demikian dia biasa disapa, jumlah kunjungan wisatawan ke bumi “Segantang Lada” itu, hingga November 2023, berjumlah 1,4 juta orang untuk turis asing dan sekitar 1,085 juta jiwa untuk turis lokal (hingga Juni 2023).
“Rata-rata lama menginap wisatawan (mancanegara dan lokal) pada November 2023 selama 2,19 hari dengan tingkat penghunian kamar seluruh hotel berbintang pada November 2023 sejumlah 60,91 persen,” ujar psikolog ini.

Dia yakin target tiga juga wisatawan ke Kepri pada tahun ini (2024, Red) bakal tercapai. Sebab, pihaknya sudah punya jurus, yakni menggagas KTF, yang terdiri dari lima aspek. Yakni, pertama; pelayanan kepabeanan, keimigrasian dan karatina.
Kedua, bidang prasarana umum; ketiga, bidang promosi parawisata dan kerja sama luar negeri; keempat, bidang keamanan dan ketertiban; serta kelima, bidang transportasi darat, laut, dan udara.

 

“Dengan meramu bidang-bidang yang ada di KTF, kita yakin target 3 juta pelancong ke Kepri untuk tahun 2024 bakal tercapai,” katanya.

Sementara itu, Ade Angga mengusulkan kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conventions dan Exhibitions) lebih sering diadakan diluar Kota Batam. “MICE tidak harus diadakan di Batam, akan tetapi boleh digelar di Tanjungpinang sebagai ibukota provinsi,” ujarnya.

Dia juga mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan objek wisata yang ada di daerah-daerah dengan melengkapi sarana dan prasarana serta transportasi yang memudahkan dengan biaya murah.
Hal senada disampaikan Edward Mandala. Sebagai pengusaha, dia meminta pemerintah untuk dapat lebih memperhatikan kondisi pelaku wisata kelas menengah kecil kebawah.

“Pemerintah jangan hanya memikirkan pengusaha besar saja tapi juga perhatikan pelaku usaha wisata kelas kecil menengah ini,” katanya. (red)

Comment