Harga Beras Naik, Ibu Rumah Tangga Menjerit

InDepthNews.id (Tanjungpinang) – Kondisi ekonomi yang saat ini sedang sulit ditambah dengan harga beras yang naik membuat ibu-ibu menjerit.

Kenaikan harga beras yang hampir disemua merek beras membuat ibu rumah tangga harus bijak dalam mengatur keuangan termasuk membeli beras.

“Sudah hampir 2 bulan ini, harga beras mengalami kenaikan, kami bingung memilih beras mana yang harus dibeli, karena kenaikan harga beras hampir semua merek beras,” ujar Ernawati salah satu ibu rumah tangga di Tanjungpinang, Sabtu (21/10/2023).

Menurutnya, kenaikan itu membuat dirinya pusing dalam membeli beras, karena kalau dibeli merek beras yang lain yang biasa dikonsumsi di rumah tangganya ia takut suami dan anak-anaknya tidak suka.

“Contohnya merek beras gajah dari Rp.14 ribu/kg sekarang sudah Rp.15 ribu/kg nya,” ungkap Ernawati yang mengaku mengkonsumsi beras merek gajah ini.

Diapun meminta agar pemerintah bisa segera menurunkan harga beras, sehingga tidak meningkatkan pengeluaran dalam rumah tangga disaat ekonomi sulit seperti sekarang ini.

“Mana gaji suami tidak mengalami kenaikan, ini malah harga kebutuhan pokok rumah tangga naik,” pungkasnya.

Diketahui, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) terjadi kenaikan senilai Rp 8 ribu per 5 kilogramnya.

Kenaikan beras SPHP ini sudah terjadi sejak 1 September yang lalu. Yang sebelumnya hanya hanya Rp 9.950 per kilogram atau Rp 49.750 per 5 kilogram, kini telah menjadi Rp 11.500 per kilogram atau Rp 57.500 per 5 kilogram.

Yana, Salah satu pedagang di Bintan Center mengakui kenaikan harga beras yang sudah terjadi kurang lebih dua bulan lalu.

“Naiknya lumayan ada yang naik Rp1000, Rp.1500 sampai Rp.2000 perkilonya, tapi mau gimana lagi, masyarakat juga tetap beli, walaupun mungkin agak dikurangi jumlah pembeliannya, Orang kita sama-sama tetap makan nasi juga,” ujar Yana. (Red)

Comment