Awas Modus Penipuan Menjanjikan Sembako di Bintan, Ibu di Bintan ini Rugi Rp.600 Ribu

InDepthNews.id (Bintan) – Seorang ibu bernama Wassamsilah warga Kampung Baru, Lagoi Bintan diduga menjadi korban penipuan bermodus sembako dan etalase/lemari kaca. Wassamsilah pun akhirnya harus merelakan uangnya sejumlah Rp.600 ribu melayang.

“Awalnya mereka datang menawarkan sembako untuk dititip di warung saya, yang cara membayarnya bisa per Minggu atau per 2 minggu sekali, namun sebelum menitip sembako untuk dijual, mereka bilang ke saya kalau sebagai ikatan kepercayaan maka saya harus membeli obat-obatan dari mereka,” kata Wassamsilah kepada awak media ini, Selasa (22/10/2024).

Menurut Wassamsilah, dia tertarik dengan tawaran sales yang mengatasnamakan Agen Sampoerna Perkasa yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman Nomor. 313 Kota Kepri itu karena tawaran mereka hanya menitip barang tanpa modal, dan pembayaran sesuai dengan barang yang laku saja.

“Saya iyakan saja karena tanpa modal, ditambah lagi bonus kalau banyak yang laku, akan mendapatkan etalase,” ujarnya.

Namun, sambung dia, setelah menawarkan sembako murah, sales itu pun menawarkan syarat, yakni meminta dirinya untuk membeli obat-obatan yang mereka bawa.

“Saya harus membeli obatan – obatan itu per tiga keping satu obat, jadi dalam obat itu harus mengambil tujuh belas macam obat. Harga obat tu pun mahal, yang mana harga obat parastramol yang biasa nya belasan ribu, dibilang nya ratusan lebih,” terang Wassamsilah.

“Obatnya sudah ada cuman sembako nya tak kunjung di hantarkan, Setelah di cek ternyata obatnya harganya murah sementara kami sudah membayar sebesar Rp.600.000.” sambungnya.

Dirinya merasa telah tertipu, karena sejak dijanjikan sembako yang akan diantar sampai saat ini tidak kunjung datang, ditambah lagi, nomor telepon yang mereka tinggalkan, bila dihubungi selalu di tolak.

“Sampai saat ini sembako murah tanpa modal yang dijanjikan tak kunjung tiba, nomor handphone nya pun kalau saya hubungi selalu di reject, rupanya saya sudah kena tipu,” ungkap Wassamsilah.

Dirinyapun mewanti-wanti kepada masyarakat khususnya pedagang kelontong / warung-warung untuk hati-hati, agar kejadian yang terjadi pada dirinya menimpa kepada orang lain.

“Kedepannya kita para pedagang harus hati-hati, jangan mau terjebak rayuan seperti saya, ujung-ujungnya uang saya melayang Rp.600 ribu seperti sekarang ini,” pungkasnya. (Okta)

Comment