Antara Impian Dan Harapan, Hadirnya Neko Didesa Tinjul, Apakah Mampu Wujudkan Jembatan Penghubung Secara Permanen?

InDepthNews.id (Lingga) 24/9/2022 – Desa Tinjul adalah satu diantara ratusan warga yang merasakan penderitaan jika ingin melintas menuju ibu kota Kabupaten Lingga Dabo Singkep, Betapa tidak, sejak perkampungan yang berawal digelar nama Mengkalan Sauk dihuni warga hingga terbentuklah satu RT dan akhirnya berkembang menjadi dua RT dengan satu RW.

Waktu terus berlalu dan berganti, pertambahan penduduk dan perubahan desa menuju perubahan kemajuan akhirnya mulailah terbentuk Kepala Dusun yang dinaungi Desa Bakong.

Sejak adanya pemekaran dari desa induk yaitu Desa Tinjul, Desa Langkap dan Desa Tg.Irat, bermula adanya akses jalan raya yang dibangun cukup memadai belasan tahun silam diwilayah Dusun Tinjul (sekarang desa tinjul) Desa Bakong, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga dan ditambah dengan pembangunan jembatan kayu penghubung antara desa tinjul dan Dabo menambah ramainya lalu lintas kendaraan dan barang yang melalui jembatan kayu tersebut.

Sayangnya, begitu pentingnya akses jembatan penghubung desa tinjul dengan Dabo Singkep yang dibutuhkan ribuan jiwa itu hingga saat ini belum terjawab secara pasti, apakah bisa dibangun secara permanen atau tidak, meskipun dengan gencarnya pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga.

Kehadiran Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy, pada Sabtu (24/09/2022) di Desa Tinjul untuk meninjau jembatan penghubung dari kayu itu setidaknya memberikan harapan baru bagi seluruh warga desa khususnya warga empat desa pengguna akses jembatan penghubung yang berlokasi di Desa Tinjul tersebut.

“Awalnya masyarakat Desa tinjul punya keraguan apakah jembatan permanen yang diharapkan menjadi kenyataan pada tahun ini 2022 atau awal tahun 2023 dapat dibuktikan dengan ungkapan yang nyata,” ungkap Jaini Thomas Tinjul salah satu warga desa tinjul kepada awak media ini, Sabtu 24/09/2022.

Thomas yakin dengan turun langsungnya Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy ke Desa Tinjul bersama Dinas PU Kabupaten Lingga ke lokasi jembatan penghubung tersebut, Neko akan segera membangun jembatan itu secara permanen, sebab sudah beberapa kali pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Gubernur, Pilpres hingga pemilihan legislatif, janji tim suksesnya untuk membangun jembatan permanen tak ada satupun yang terwujud.

“Melalui pak Wabup kite saudare Neko ini mulailah rase kepercayaan kite timbul dan semangat, jika jembatan kite akan dibangun, ape lagi pak Wabup turun tangan lansung bersame rombongan dari dinas PUR, karene kehawahatiran kite semue warge desa tinjul khususnye saat Bus sekolah membawa siswa-siswi pergi dan pulang, begitu juga akses transportasi Damri, boleh dikatakan rutin melalui jembatan Tinjul – Dabo dan mobil truk selalu lalang membawa material dan bahan berat melalui jembatan tersebut, karena musibah tidak pernah kita ketahui namun baik buruk kondisi akses jalan atau jembatan penghubung tentu bisa kita lihat,” ungkap Jaini Thomas.

Diceritakannya, bahwa sejak kecil, ia sering menerobos air banjir sungai tujuan kedesa tetangga yaitu kualaraya bila mau kedabo, Tak hanya ia sendiri yang merasakan hal demikian, bahkan semua warga tinjul juga ikut merasakan penderitaan melintasi jalan dan jembatan itu.

“Pokoknya paling lengkap penderitaan yang dirasakan apa lagi kalau ada acara di sini (pesta) baru musim hujan dan ada keluarga dari luar daerah maka di situlah antara hidup dan mati agar kerabat menyeberang saat banjir, bahkan saya bersama keluarga beberapa kali nyaris hanyut saat menyeberang banjir,” ucapnya lirih.

Berdasarkan informasi, di sungai tersebut sudah sering terjadi warga tercebur kesungai akibat kondisi jembatan sangat kurang memadai saat menyeberang. Dengan kedatangan Wakil Bupati, Ratusan masyarakat desa tinjul dan desa tetangga mengungkapkan rasa syukur kepada Wakil Bupati Lingga yang turun lansung melihat kondisi jembatan dan berharap kepada pak Wabup Neko dapat berkomitmen membangun jembatan itu. Dan mudah-mudahan  pembangunan jembatan yang dimaksud akan terlisasikan pada tahun ini atau setidak-tidaknya awal tahun 2023 dan bisa rampung di tahun yang sama.

Sementara Wabup Lingga Neko mengungkapkan, dirinya berkomitmen membangun jembatan permanen yang menjadi impian itu setelah mendengarkan penderitaan dan perjuangan warga saat melintasi sungai tersebut.

“Dulu kami pernah mendengarkan keluh kesah masyarakat di beberapa desa yang melintasi jembatan tersebut karena itu, kami akan wujudkan pembangunan jembatan tersebut secara permanen dan juga tempat – tempat yang mudah terdampak banjir,” kata Neko, Sabtu 24/09/2022. (AB.B)

Comment