InDeptNews.id (Sarolangun) – Betapa sedihnya hati ibu (N) inisial, baru saja pulang dari sebuah acara di Pasar Sarolangun Jambi ke rumahnya yang beralamat di Pulau Pinang RT.03 Kelurahan Sarolangun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, dimana pada saat itu dia hendak mandi, tetapi tiba-tiba dia melihat anaknya AD (12) dalam posisi leher tergantung di tepi dinding WC, Kamis (30/05/2024).
N bercerita kalau saat itu dia pada saat itu hendak mandi, namun (N) Melihat ada kejanggalan didalam kamar mandi (WC), lalu (N) pun mengintip melalui celah WC, betapa terkejutnya (N) melihat ada sepasang kaki tergantung di tepi dinding WC tersebut.
Kemudian (N) berteriak meminta pertolongan kepada sang anak (AF) untuk mendobrak pintu, usai pintu berhasil di dobrak (N) dan (Af) pun seakan tak percaya apa yang baru dilihatnya ternyata kaki tergantung di itu adalah (AD) anaknya yang sudah tak bernyawa lagi.
Diceritakan AF, kalau pada saat kejadian itu, dirinya sedang duduk didepan rumah, dan dia mendengar ibunya teriak-teriak memanggil-manggil namanya, akhirnya diapun sembari berlari menghampiri ibunya.
“Saya kebelakang, saya langsung dobrak pintu dan saya tengok adik saya sudah tergantung, reflek langsung saya lepas saya turunkan dan saya bawa adik saya ke puskesmas terdekat, namun adik saya sudah meninggal,” ungkap AF Abang AD.
Menurut keterangan AF, sebelum kejadian ditemukan adiknya AD tergantung, dia melihat AD pulang dari bermain dalam kondisi menangis, rupanya AD baru saja bertengkar dengan keponakannya (R) dan mengadu kepada adik dari ibunya (M), (M) pun berkata “Iyo Nak kagek Kito marahi (R) tu, kato dengan Mak tu kelak (nanti) Yo,” ujar AF menirukan kalimat bibinya M.
Sementara itu, S kakak AD bercerita kalau pada saat itu dirinya juga melihat adiknya AD pulang dalam kondisi menangis, posisi waktu tu bapak lagi kerja di pasar, ibunya pun lagi pergi undangan.
“Memang saya lihat adik kami (AD -Red) ini hilir mudik dirumah tu, lepas tu, kakak ipar selesai mandi, kakak ipar ini melihat kearah WC, namun WC dalam posisi terkunci, mungkin ada orang lagi BAB dalam pikirannya saat itu, sehingga diapun tidak begitu memperhatikan,” ujar S Kakak AD.
Ntah apa lah yang terlintas di pikiran AD bocah laki-laki berusia 12 tahun ini pada saat itu sehingga ia mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya secara tragis. (Lidia)
Comment