Diduga Nilai Rendah, Rupida Nuriana Duduki Nomor Teratas Dalam Seleksi Bawaslu Tanjungpinang

InDepthNews.id, Tanjungpinang – Salah satu peserta tes Bawaslu Kota Tanjungpinang yang telah masuk 12 Besar meluapkan kekesalannya kepada media ini, lewat pesan berantai yang masuk di meja Redaksi, dan memohon bantuan untuk mempublikasikan hal tersebut bahkan beliau menyampaikan bahwa tidak ada netralitas dalam penyeleksian 6 Besar Calon Anggota Bawaslu Periode 2023-2028, tulisan ini viral pada Rabu, tanggal (02/08)

“Assalamualaikum, Selamat siang
Salam kenal sebelumnya Saya merupakan salah satu peserta tes bawaslu kota tanjungpinang 12 Besar
Saya ingin meminta bantuan untuk meluapkan kekesalan saya dan kekecewaan saya, Saya menilai tidak ada netralitas dalam penyeleksian 6 besar untuk calon anggota bawaslu yang ada di kota tanjungpinang,” tulis bunyi pesan tersebut kepada media InDepthNews.id

Adapun beberapa point yang ingin di sampaikan oleh calon tersebut adalah

1. Calon peserta RN Nomor peserta (0002/CABKK-KEPRI.TJP/2023)

– Dari Nilai CAT yang rendah hanya nilai 211 saja atau setara Nilai 40
– Ketika wawancara seperti tidak menghargai timsel tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan
– Ketika Tes kesehatan mendapatkan nilai di bawah rata rata.
– Diduga menggunakan Filler bibir Buta Huruf tidak bisa melihat Huruf huruf yang di tunjukan oleh Tim seleksi kesehatan
– RN Merupakan salah satu dosen di Universitas yang ada di tanjungpinang Diduga Sering memasuki Club hiburan malam serta membawa mahasiswi mahasiswinya
– RN diduga Mendapatkan sanksi di kampus karena etika yang kurang bagus tidak boleh lagi mengajar dan pindah ke bidang administrasi
– Diduga yang membackup RN hingga 6 besar iyalah Pacarnya bendahara di salah satu Partai Penguasa yang terbesar di Natuna bernama RR yang sudah beristri

Peserta yang mengirimi pesan kepada awak media mengatakan bahwasanya RN pernah menyampaikan kepada mereka para peserta bahwa yang ngurus dia dalam penyeleksian itu pacar nya RR bendahara Salah satu partai penguasa di Kabupaten Natuna

“Saya ga tau pak, karena yang urus saya pacar saya si R bendahara (Salah satu partai besar yang tidak awak media sebutkan) di Natuna,” Tulis Nomor yang tidak di kenal. Kembali dengan panjang

– Tidak pernah memiliki pengalaman di kepemiluan

“Beliau merupakan orang yg kurang mempunyai etika dari segi pakaian dan berbicara Dan anehnya bisa menduduki 6 besar dengan urutan rangking pertama padahal RN ini mempunyai track record buruk dan Nilai yang hancur” Tulisnya kembali

2. AH No Peserta (0011/CABKK-KEPRI.TJP/2023)

– AH pernah terlibat, bersentuhan dan berperan langsung terkait kasus pemerasan dan atau penipuan dengan modus pemotongan anggaran untuk LPTQ dan TPQ di bintan sebesar 30% di input dari berita radarkepri.com judul (Pemeras dan Penipu Uang TPQ di bintan Disidangkan)

– AH Pernah menggertak kasus seseorang yg merupakan 1 kader bersama AH di organisasi dan meminta sejumlah uang di akui langsung oleh orang yg bersangkutan (Pengurus Partai)

– Pernah bergejolak dan terlibat dalam sebuah partai serta mengirimkan surat ke DPP sebuah partai besar yang merupakan partai kader mereka di organisasi yang ada di kepri untuk mengnonaktifkan seluruh struktur yang ada di tanjungpinang

3. MY (0006/CABKK-KEPRI.TJP/2023)

– MY pernah di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) keras karena sifat arogan nya dan melanggar kode etik dengan nomor DKPP : No 128/DKPP-PKE-VII/2018

– Informasi dari teman teman sekantornya di waktu KPU mereka menduga beliau Mau bekerja jika ada uang tambahan nya aja, jika tidak ada uangnya selama menjabat di KPU 2 priode tidak mau mengurus Pekerjaan tentang pemilu

Kami menilai ada keganjalan dan kecurangan dalam proses pemilihan Calon Anggota Bawaslu Kota Tanjungpinang dalam pemilihan 6 besar ini.

“Mohon bantuannya untuk di publikasi kan pak,” tulis beliau kepada media ini untuk di publikasikan dalam beberapa point yang di sampaikan. (Red)

Comment