Batin Nurdin Andil Dalam Penyelamatan Awak SS Loch Ranza di Perang Dunia II

InDepthNews.id (Tanjungpinang) – Akibat bombardir yang dilancarkan tentara Jepang, beberapa kapal Inggris dan Belanda tenggelam di perairan Provinsi Kepulauan Riau. Salah satunya adalah kapal dagang Inggris SS (SS bermakna kapal uap) Loch Ranza yang tenggelam di Perairan atara Pulau Abang.

Dikutip dari laman uboat.net, pada 3 Februari 1942, SS Loch Ranza dibom dan dibakar oleh pesawat Jepang di Selat Rio (selat Riau/ perairan Kepulauan Riau) dalam perjalanan dari Singapura ke Batavia (saat ini Jakarta) dengan muatan militer, kemudian terdampar di perairan Pulau Abang dan dinyatakan sebagai kerugian total setelah ledakan di kapal.

Ketua Umum Cindai Kepri, Edi Susanto Sedang Memegang Foto Lonceng SS Loch Ranza bersama Ahli Waris/ Anak Kandung Batin Tengku Nordin Bin Tengku Limat, Nenek Asnah (berbaju putih)
Ketua Umum Cindai Kepri, Edi Susanto Sedang Memegang Foto Lonceng SS Loch Ranza bersama Ahli Waris/ Anak Kandung Batin Tengku Nordin Bin Tengku Limat, Nenek Asnah (berbaju putih)

 

Berdasarkan keterangan Kapten Kapal Mackinlay yang dituangkan dalam Surat Defence Attache British Embassy Jakarta, nomor DEF 1008/00 tanggal 19 Juli 2000 yang diserahkan kepada istri Batin Tengku Nordin Bin Tengku Limat yaitu Maimunah Binti Kecik, menjelaskan peristiwa tenggelamnya kapal dagang SS Loch Ranza tepatnya Ujung Timur Laut Pulau Abang sekitaran Pulau Daget. Didalam surat tersebut juga menjelaskan tentang keberadaan Lonceng SS Loch Ranza yang dititipkan kepada Batin Tengku Nordin Bin Tengku Limat.

Defence Attache British Embassy Jakarta mengizinkan Maimunah Binti Kecik untuk menyimpan Lonceng SS Loch Ranza tersebut guna untuk menggambarkan sejarah Perang Dunia Ke II di Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di Pulau Abang Kota Batam.

 

Surat Penghargaan Dari Defence Attache British Embassy Jakarta
Surat Penghargaan Dari Defence Attache British Embassy Jakarta

Pada saat menerima Surat dari Defence Attache British Embassy Jakarta, Maimunah Binti Kecik Atau Yang Sering Disapa Bukit, berusia lebih dari 110 tahun. Bukit menceritakan, saat bombardir Jepang tersebut ia bersama suaminya, Batin Tengku Nordin bin Tengku Limat, beserta lima orang anaknya tinggal di Pulau Abang.

Batin Gugusan Pulau Abang, Tengku Nordin Bin Tengku Limat Semasa Hidupnya
Batin Gugusan Pulau Abang, Tengku Nordin Bin Tengku Limat Semasa Hidupnya

Batin Tengku Nordin bin Tengku Limat membantu menyelamatkan 36 awak kapal SS Loch Ranza yang dibom di perairan Pulau Daget. Tengku Nordin membawa awak kapal yang selamat ke Pulau Abang dan memberikan makanan. Awak kapal dagang tersebut terlihat kelaparan sehingga Bukit ikut memberikan makan di rumahnya.

Istri Batin Tengku Nordi Bin Tengku Limat, Maimunah Binti Kecik ( Bukit ) Semasa Hidupnya Saat Berusia 110 Tahun.
Istri Batin Tengku Nordi Bin Tengku Limat, Maimunah Binti Kecik ( Bukit ) Semasa Hidupnya Saat Berusia 110 Tahun.

Saat meninggalkan Pulau Abang, kapten SS Loch Ranza, Mackinlay memberikan lonceng kapal kepada Tengku Nordin yang kemudian disimpan Maimunah Binti Kecik. Sebagai kenang-kenangan dan penghargaan atas bantuannya menyelamatkan awak kapal SS Loch Ranza dan memberi makan.

Sumber: Kutipan Akhli Waris Batin Tengku Nordin bin Tengku Limat. (Red/Rat)

Comment