Haornas. Berharap Bupati Adil Terima Langsung Curhatan Pelatih Gulat Meranti.

InDepthNews.id (Meranti) –Dalam Rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas), yang bertepatan jatuh pada hari ini, Kamis (09/09), pelatih Cabang Olahraga (Cabor) Gulat Kabupaten Kepulauan Meranti ungkap pilunya nasib masa depan olah raga Gulat di Tanah jantan yang sudah sangat memprihatinkan dan terabaikan.

Pasalnya, selama ini sudah tidak ada lagi perhatian khusus kepada Cabor Gulat Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya kepada Pelatih, Atlit, Sarana dan Prasarana, semuanya seolah telah terabaikan begitu saja.

Mirisnya lagi. Cabor Gulat Meranti tersebut selama ini sangat sarat akan prestasi, bukan hanya pertandingan ditingkat Provinsi Riau saja, melainkan juga sudah pada tingkat nasional hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) pun tidak di ragukan lagi, hingga gulat menjadi salah satu Cabor yang sangat di andalkan oleh Kabupaten Kepulauan Meranti maupun  Provinsi Riau. Tidak ada keraguan untuk cabor gulat hingga sampai dikenal istilah kalau cabor gulat sudah turun gelanggang tidak ada istilah  pulang tanpa membawa medali, baik itu Kejuaraan Kelas Nasional maupun PON.

Kisah tersebut di ceritakan Husin selaku pelatih Gulat Meranti yang telah 40 tahun menghibahkan dirinya untuk membesarkan olah raga gulat, dia pun selalu berlatih setiap harinya di Gedung Gulat di pinggir Lapangan Gelora Jalan Yosudarso Selatpanjang ini, namun kini ia hanya bisa menangis setiap harinya bila melihat situasi olah raga Gulat di Meranti saat ini.

“Saya sudah 40 tahun menggeluti Gulat Di Meranti ini, Namun kali ini sungguh sangat tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kat, bagaimanalah nasib Gulat Meranti kedepannya, sudah berapa lama tidak ada perhatian khusus kepada atlit kita maupun kepada saya selaku pelatih, jangankan dana pembinaan,untuk sarana dan prasarana saja seolah terabaikan begitu saja” ungkap pria yang telah merebut ratusan Medali demi mengharumkan nama daerah ini.

“Jangan kan puding, Aqua satu botol pun tidak ada, kita kan sama – sama tau, cuma Gulat lah yang selalu membawa hasil di pertandingan Nasional maupun tingkat PON, coba kita lihatlah sama – sama matras itu, sudah tidak layak pakai lagi, umurnya matras itu dari 30 tahun yang lalu tidak diganti-ganti karena tidak ada dana untuk membeli,” ujarnya dengan raut sedih sambil menceritakan perjuangan pahit Om Hengky Pangaribuan bersama dirinya 40 tahun silam.

“Saya ingin sekali jumpa langsung dengan Bapak Bupati H. Adil dan langsung bercerita kepada beliau dan menangis di hadapannya, begitu lah kecintaan saya kepada Gulat Meranti ini, saya berharap Pak Adil sudi dan ingin mendengarkan curahan hati saya yang sangat mendalam ini,” tutupnya sambil mengusap tetesan air yang tanpa sadar keluar dari sudut matanya.

(BATUBARA).

Comment