DPRD Kabupaten Lingga Terkesan Tidak Manusiawi. Pembayaran Media Tebang Pilih.

InDepthNews.Id -Sejumlah Kepala Biro dari beberapa Media cetak dan Media online yang bertugas meliput didaerah kerja Kabupaten Lingga heboh dan melakukan komplin kepada Bapak Rudi selaku PPTK dibagian pembayaran media cetak dan online di Kantor DPRD Kabupaten Lingga. Selasa 11/05/2021.

Hal ini disebabkan dengan perbedaan angka pembayaran yang menurut mereka terkesan sarat dengan praktek diskriminasi, beberapa media bahkan hanya akan dibayar Rp.300.000/bulan, sementara tidak sedikit juga Media lain yang dibayar sampai Rp. 2 juta/bulan, padahal angka pembayaran biaya liputan koran dan media cetak dikantor DPRD Kabupten Lingga berkisar 2 juta,1 juta dan 300 ribu perbulannya.

Menilik dari besaran angka pembayaran tersebut, beberapa Media melakukan Konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada Saudara RUDI selaku PPTK dibagian pembayaran Koran dan Media online di Kantor DPRD Kabupaten Lingga guna mempertanyakan perihal perbedaan angka tersebut, namun tidak ada jawabannya.

“Berdasarkan informasi yang kami dengar dari teman – teman wartawan, mereka mengatakan bahwa Rudi selaku PPTK beralasan hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran,” ungkap Atan, yang merupakan Kepala Biro salah satu media di Kabupaten Lingga.

Nada serupa juga disampaikan oleh, Boy yang juga selaku Kepala Biro dari salah satu media yang ada di Lingga, dia juga mempertanyakan soal pembayaran yang dinilai sangat diskriminatif dan terkesan tidak manusiawi.

“Namun yang jadi kontroversi dalam persoalan ini terletak pada perbedaan angka yang dibayar kepada masing masing media yang ada, kenapa harus terjadi perbedaan yang amat mencolok, ada yg dibayar 2 juta,1 juta dan yang lebih parah lagi banyak yang dibayar hanya 300 ribu perbulannya dan ini memang terkesan Diskriminasi sekali,” ungkap Boy.

Dengan pemberitaan ini, sambung Boy, diharapkan kepada pihak-pihak yang berkompoten dalam pengawasan penggunaan Anggaran Negara dan Daerah, agar segera melakukan pengecekan kepada pihak Pengguna Anggaran yang dimaksud.

“Kami meminta agar persoalan diskriminatif seperti saat ini tidak terjadi lagi kedepannya, karena sangat tidak manusiawi dan sangat melukai hati dan perasaan kami selaku pekerja media di Kabupaten Lingga ini,” pungkasnya.

(Abu).

Comment