Dituding Postif Corona, Pasien Mau Melahirkan Di Tolak RSUD Dabo Singkep, Pihak Keluarga Tuntut Keadilan.

InDepthNews.id – Keluarga pasien yang mau melahirkan dan ditolak oleh pihak Rumah Sakit Dabo Singkep menuntut pertanggungjawaban, pasalnya tudingan positive Corona yang dialamatkan oleh RS. Dabo Singkep tidak terbukti, berdasarkan test antigen yang dilakukan oleh Perawat Puskesmas Dabo Lama.

“Sewaktu istri keponakan saya mau melahirkan di RSUD Dabo Singkep ditolak dengan alasan hasil Test Antingen menunjukkan garis dua yang artinya 99% (sembilan puluh sembilan persen) positif covid-19 dan mereka hanya bisa mengeluarkan surat rujukan ke Rumah Sakit (RS) Tanjungpinang dan alasan lainnya dr. Spesialis melahirkan sedang cuti,” ungkap Abu Bakar selaku perwakilan pihak keluarga, Jumat (9/7).

“Mereka juga mengatakan RSUD Dabo Singkep tidak punya peralatan untuk merawat pasien terpapar Covid, namun alhamdulilah pasien (istri ponakan saya-red) sudah melahirkan dengan selamat dirumah kemarin, Kamis pagi 08/07/2021,” Sambungnya.

Diceritakan Abu, karena RSUD Dabo Singkep menolak persalinan Istri dari keponakannya tersebut, akhirnya istri keponakannya tersebut dibawa kembali kerumah dan melahirkan dirumah.

“Disaat waktu yang genting dan kritis, keponakan kami malah ditolak bersalin oleh RSUD Dabo Singkep dengan alasan Covid, kalau pada waktu itu saya tidak sigap untuk meminta bantuan dari Puskesmas Dabo Lama, bisa jadi istri keponakan dan calon bayinya tidak terselamatkan,” ujar Abu geram.

“Kami selaku pihak keluarga akan mendatangi Direktur Utama RSUD Dabo Singkep, dr. Bukit Gultom guna meminta mempertanggung jawabkan atas tudingan yang dilontarkan oknum petugas atau perawat yang diduga telah semena-mena melakukan penolakan pasien dan dengan alasan terpapar covid-19,” ancamnya.

Abu juga mengakui kalau pihaknya memiliki bukti rekaman semua percakapan oknum perawat tersebut, karena akibat tuduhan oknum perawat tersebut kondisi keluarga ponakannya sudah tersisih dari lingkungan tetangga tempat tinggal mereka. Sementara hasil sebenarnya mereka tidak terpapar positif covid-19. Dan ini harus benar-benar dipertanggung jawabkan oleh oknum petugas/perawat yang asal menuding tersebut.

Namun demikian, Kata Abu, dia mewakili pihak keluarga, mengucapkan terima kasih kepada Plt. Kadinkes Kabupaten Lingga Pak Mulkan, karena atas dorongan serta tanggapan moril beliau sehingga segala permasalahan dan ditolak pihak RSUD Dabo Singkep istri ponakannya bisa terbantu dengan mendatangkan tim medis gugus tugas penanganan covid-19 guna mengecek kesehatan istri ponakannya yang akan melahirkan.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (DPC AJOI) Kabupaten Lingga, Zulkarnaen, SPd ikut bersuara, menurutnya pernyataan yang disampaikan salah seorang oknum petugas/perawat RSUD Dabo Singkep tersebut diduga sangat berlebihan, tidak sesuai fakta dan sudah masuk kategori pencemaran nama baik serta tindakan perbuatan tidak menyenangkan dan oknum tersebut harus benar-benar mempertanggung jawabkan semua ucapan nya yang tidak sesuai fakta dan di tindak sesuai hukum yang berlaku di NKRI.

“Kejadian ini bukan permasalahan sepele, selain menyangkut keselamatan nyawa seseorang, tudingan oknum petugas atau perawat RSUD Dabo ini juga sudah memojokkan mulai dari pasien yang mau melahirkan termasuk juga pihak keluarga pasien dari lingkungan/tetangga tempat tinggal mereka dikarenakan ucapan tidak benar dari oknum petugas atau perawat RSUD Dabo Singkep tersebut. Dan ini kita minta kepada pihak berwajib dan penegakan hukum dengan segera menindak oknum petugas atau perawat tersebut guna mempertanggung jawabkan apa yang sudah di jabarkannya tidak sesuai fakta,” ungkap Zulkarnaen.

Hingga berita ini disiarkan, Dirut RSUD Dabo Singkep belum bisa dikonfirmasi terkait hak jawab dan tanggapannya.

(Redaksi).

Comment