Diisukan Jadi Calo Bauksit, Ini Jawaban Ketua BPD Desa Mamut Lingga

InDepthNews.id (Dabo Singkep) – Mulyadi Ketua Badan Pengawas Desa (BPD) Desa Mamut Kecamatan Senayang membantah dengan tegas terkait isu miring yang menyudutkan dirinya, menurutnya isu itu sengaja dibangun oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan ingin menjatuhkan kredibilitasnya.

“Mengenai isu ada calo/broker Tanah pertambangan yang meresahkan warga Desa Mamut saat ini, Itu tidak benar pak”, Kata Mulyadi saat dikonfirmasi pada Selasa malam (20/10).

Dijelaskannya, dia hanya meminta surat dukungan dari warga untuk pembangunan lapangan bola kaki dan tidak ada pemaksaan terhadap warga untuk memberikan surat dukungan, itu murni kemauan warga sendiri. Dan terkait adanya informasi yang beredar bahwa dirinya meminta surat dukungan untuk pembangunan lapangan bola kaki dari warga secara paksa adalah informasi yang menyesatkan.

Surat Pernyataan Dukungan Dari Warga Untuk Pembangunan Lapangan Sepak Bola Kepada Ketua BPD Desa Mamut Kabupaten Lingga Dan Surat Laporan Ke Bupati Lingga
Surat Pernyataan Dukungan Dari Warga Untuk Pembangunan Lapangan Sepak Bola Kepada Ketua BPD Desa Mamut Kabupaten Lingga Dan Surat Laporan Ke Bupati Lingga

“Kita menjabat menjadi aparatur Desa saat ini atas dukungan warga masyarakat sebelumnya, jadi apa salahnya kita melakukan sesuatu perihal berdasarkan kemauan masyarakat juga pak, bukan kita setelah menjabat memaksakan kehendak dan kepentingan kita kepada warga masyarakat”, ucap Mulyadi tegas.

Lebih lanjut Mulyadi menjelaskan, bahwa permasalahan yang terjadi di Desa Mamut pada saat ini sebenarnya tidaklah rumit jika kita sebagai aparatur Desa mau sedikit mendengarkan dan menuruti kemauan warga dan bukan bekerja demi kepentingan pribadi kita saja. Dan yang membuat saya heran hingga kini, ada apa dengan kepala desa kami berisikeras tidak mau menerima dan memberi dukungan terhadap niat baik pihak ketiga yang jelas-jelas peduli terhadap warga masyarakat yang ia pimpin.

Namun ketika disinggung terkait adanya calo/broker lahan perwakilan yang katanya dari pihak pertambangan membuat warga masyarakat resah, dia mengajak untuk langsung melihat fakta di lapangan saja, agar mendapatkan informasi yang benar dan akurat.

“Sebaiknya bapak dan rekan-rekan yang lainnya datang saja ke Desa kami (desa mamut -red) dan tanya langsung kepada warga kami, bagaimana kejadian sebenarnya, jadi saya tidak di anggap salah bicara dan melakukan pembelaan diri,” ungkap Mulyadi

“Nanti lihat saja kebenarannya bagaimana termasuk juga ada pekerjaan pembangunan jalan bantuan dari provinsi yang tidak enak di pandang mata. Kalau masalah dukungan masyarakat dan opini lainnya yang beredar saat ini, kita juga sudah siapkan surat laporan/pengaduan kepada bapak Bupati,” tambah Mulyadi.

Dalam kesempatan itu, Mulyadi juga membenarkan banyaknya pihak yang melirik atau mengincar tanah urug hasil dari pemotongan dan pematangan lahan untuk pembangunan lapangan bola kaki itu karena mengandung biji bauksit.

“Memang benar banyak mata pihak ketiga yang melirik nya termasuk juga salah seorang oknum camat hingga sekilas informasi yang kami dapat, oknum camat, pak kades, dan salah satu oknum wartawan dari desa kami buat pertemuan dan berangkat ke Batam, yang katanya bertemu dengan dengan pihak investor,” ungkap Mulyadi.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan salah seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa ada oknum yang sanggup memberi panjer harga lahan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada pemilik lahan dan itu melalui pak kades katanya.

Terkait informasi itu, Haji Marjono Kades Desa Mamut yang dihubungi melalui pesan WhatsApp nya pada Selasa (19/10) membantah adanya uang panjar untuk lahan warga tersebut

“Kalau saya tidak ada bang,” jawab Haji Marjono melalui pesan WhatAppsnya.

(Abu)

Comment